Fauna ynag ada di pulau Papua sangatlah beragam. Beberapa satwanya mirip dengan satwa yang ada di
Australia antara lain:
Kangguru Pohon/Wallaby (Macropus)
Kanguru ternyata
tidak hanya terdapat di Autralia saja. Ternyata di Indonesia yaitu
Papua, juga memiliki Kangguru. Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang
lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Sayang Kanguru yang
terdiri atas Kanguru tanah dan Kanguru pohon ini mulai langka sehingga
termasuk binatang (satwa) Indonesia yang dilindungi dari kepunahan.
Tupai Berkantong (Petaurus)
Tupai
berkantung atau Petaurus ini berukuran kecil kira - kira 400 mm
dihitung dengan ekornya juga. Mereka meiliki kulit di pergelangan tangan
dan kaki sehingga dapat loncat dari pohon ke pohon dengan meloncat.
Mereka juga dapat meloncat sampai 100 meter. Tupai berkantong ini juga
memiliki mata yang besar dan tajam. Ekor yang tipis dan rata. Hewan ini
adalah omnivora, memakan pohon, gum, nektar, serangga, dan madu.
Kuskus (Phalanger)
Hewan marsupial ini hidup di atas
pohon. Mereka ini aktif di malam hari. Makanannya adalah bunga,
buah-buahan dan daun-dauan. Kuskus jenis abu-abu juga ditemukan
di Irian Jaya dan Papua Nugini.
Di Papua terdapat sekitar 650 spesies
burung dimana 454 spesies diantaranya merupakan spesies asli Papua.
Beberapa jenis burung yang sangat khas adalah
Burung Cenderawasih (Paradise Spoda)
Ukuran burung
cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga
Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod
Jambul-bergulung pada 430 gram. Masyarakat di Papua sering memakai bulu
cendrawasih dalam pakaian dan adat mereka, dan beberapa abad yang lalu
bulu itu penting untuk dibuat topi wanita di Eropa. Perburuan untuk
mendapat bulu dan perusakan habitat menyebabkan penurunan jumlah burung
pada beberapa jenis ke tingkat terancam; perusakan habitat karena
penebangan hutan sekarang merupakan ancaman utama. Perburuan burung
cendrawasih untuk diambil bulunya untuk perdagangan topi marak di akhir
abad 19 dan awal abad 20 (Cribb 1997), namun sekarang burung-burung
itu dilindungi dan perburuan hanya dibolehkan untuk kebutuhan perayaan
dari suku setempat
Mambruk (Gonna Victorial)
Mambruk
Victoria adalah salah satu dari tiga burung dara mahkota dan merupakan
spesies terbesar di antara jenis-jenis burung merpati. Burung Mambruk
Victoria berukuran besar, dengan panjang mencapai 74cm, dan memiliki
bulu berwarna biru keabu-abuan, jambul seperti kipas dengan ujung
putih, dada merah marun keunguan, paruh abu-abu, kaki merah kusam, dan
garis tebal berwarna abu-abu di sayap dan ujung ekornya. Di sekitar
mata terdapat topeng hitam dengan iris mata berwarna merah.
Burung jantan dan betina serupa. Populasi Mambruk Victoria tersebar di hutan dataran rendah, hutan sagu dan hutan rawa di bagian utara pulau Irian, yang juga termasuk pulau Yapen. Pulau Biak dan pulau-pulau kecil disekitarnya.Burung Mambruk Victoria bersarang di atas dahan pohon. Sarangnya terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan. Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih. Burung ini mencari makan di atas permukaan tanah. Pakan burung Mambruk Victoria terdiri dari aneka biji-bijian dan buah-buahan yang jatuh di tanah. Spesies ini biasanya hidup berpasangan atau dalam kelompok. Mambruk Victoria diburu untuk di ambil daging dan bulunya. Spesies ini sudah jarang ditemui di daerah dekat populasi manusia.
Burung jantan dan betina serupa. Populasi Mambruk Victoria tersebar di hutan dataran rendah, hutan sagu dan hutan rawa di bagian utara pulau Irian, yang juga termasuk pulau Yapen. Pulau Biak dan pulau-pulau kecil disekitarnya.Burung Mambruk Victoria bersarang di atas dahan pohon. Sarangnya terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan. Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih. Burung ini mencari makan di atas permukaan tanah. Pakan burung Mambruk Victoria terdiri dari aneka biji-bijian dan buah-buahan yang jatuh di tanah. Spesies ini biasanya hidup berpasangan atau dalam kelompok. Mambruk Victoria diburu untuk di ambil daging dan bulunya. Spesies ini sudah jarang ditemui di daerah dekat populasi manusia.
Kasuari (Kasuarius)
Burung ini terdiri
dari tiga spesies Kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat
terbang. Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan
pegunungan di pulau Irian. Kasuari diperlengkapi tanduk di atas
kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di
hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, Kasuari mempunyai kaki
yang sangat kuat dan berkuku tajam. Burung betina biasanya berukuran
lebih besar dan berwarna lebih terang daripada jantan.
Sumber: http://papuagroup.blogspot.com/2010/04/fauna-fauna-papua.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar